Network
BUTOLPOST -- Banyaknya 'pelabuhan tikus' menjadi pintu masuk utama barang haram alias Narkoba ke Tolitoli, Sulawesi Tengah.
Hal itu terungkap pada keterangan Pers Polres Tolitoli yang dihadiri sejumlah media oleh Kasi Humas Polres IPTU Budi Atmojo dan BKO Satresnarkoa Ipda Sutiman, Jum'at (3/5).
Tanpa merinci pelabuhan tikus yang bagaimana, BKO Satresnarkoba mengatakan itu berulang-ulang bahkan dia seakan pesimis dengan minimnya anggota dibanding dengan panjangnya garis pantai Tolitoli.
Bapak-bapak bisa bandingkan, berapa jumlah personil kami dan kita liat garis pantai mungkin ribuan itu.
Seperti diketahui, pekan lalu satresnarkoba Tolitoli menggagalkan peredaran narkoba yang masuk lewat pelabuhan tikus itu.
Contoh adalah seorang wanita yang sudah Tiga kali meloloskan Sabu, wanita paruh baya asal Salumbia Tolitoli tertangkap saat menjalankan aksinya yang ke empat. Tersangka M bersama barang bukti 1 kg sabu atau 1022 gr, diamankan Satresnarkoba Polres Tolitoli, (30/4).
M (36) ditangkap beberapa saat setelah turun dari kapal di pelabuhan nelayan di Desa Buga Kecamatan Ogodeide sekira pukul 22.00 malam.
Kasi Humas Polres Tolitoli IPTU Budi Atmojo didampingi BKO Resnarkoba Sitimang, Jumat (3/5) kepada media mengungkapkan, penangkapan ini berjalan mulus tanpa perlawanan.
Tersangka mengaku senagai kuris atas perintah A di kota Palu, Sulawesi Tengah. Ini yang keempat kali tersangka melakukan aksinya menjemput barang (sabu) dari Tarakan kalimantan Utara, jelas Kasi.
Tidak jelaskan sudah berapa banyak sabu dari tiga kali yang diloloskannya masuk Sulawesi Tengah. Polisi masih mengembangkan informasi dari tersangka yang mengaku sudah hidup menjanda itu.
Sebagai upah kurir, ia mengaku dapat Rp 15 juta namun saat tertangkap ia baru menerima panjar 1 jt sisanya 14 jt akan diterima di Palu.
Sementara Sutiman mengungkapkan, periode Januari-April 2024 ini resnarkoba Tolitoli telah menyita barang sabu sekira 4 Kg atau setara rp 10 Miliar lebih.
Untuk antisiapsi meminimalisir peredaran barang masuk Tolitoli, Kasi Humas menyebut salah satu dengan edukasi akan bahayanya. ***
