Perbedaan Konteks Dan Perspektif Demokrasi Era Orba Versus Pasca Orba

- 29 Juni 2024, 11:11 WIB
Ilustrasi demokrasi.
Ilustrasi demokrasi. /Pixabay/geralt/

Anggota keluarga Jokowi akan tetap punya peran di rana Politik Praktis. Namun akan terus mengalami tantangan dan resistensi. Lihat saja proses pencalonan Gibran, Kaesang dan Bobi Nasution terus mendapat resistensi dan kritikan menohok dari pihak oposisi.

Jokowi masih punya pengaruh ke depan tapi peran dan pengaruh Jokowi ke depan tidak sekuat pengaruhnya saat dia amsih menjabat sebagai kepala pemerintahan/kepala negara bahkan bisa diprediksi pengaruh Politik Jokowi dan keluarganya ke depan berpotensi melemah dan hilang jika Jokowi dan keluarganya tidak punya posisi jabatan penting di Parpol yang berkuasa (The Ruling Parties).

Peluang perwira militer yang aktif dan yang sudah purnawirawan di era rezim Prabowo Gibran tentu akan tetap diperhitungkan dan terus diapresiasi jasa jasa mereka. Namun, kebijakan dwi fungsi TNI ke depan mungkin tidak akan terwujud karena Indonesia makin demokratis.

Roda pemerintahan akan terus diawasi secara optimal oleh rekyat di luar sistem maupun wakil rakyat di parlemen.
Era Digital membantu pemerintahan ke depan lebih transparant dan akuntabel.

Akhirnya juga tentu telah disadari bahwa yang jelas sampai saat ini belum ada satupun pemerintahan yang paling sempurna walaupun sistem Pemerintahan Demokrasi dan sistem pemerintahan Teokrasi dan Khilafah oleh pengagumnya dianggap sistem yang ideal.

Sistem pemerintahan yang ideal penilaian dan pertimbangannya juga mungkin ada yang masih dianggap bias atau subjektif. Dan dikatakan suatu pemerintah atau rezim pemerintahan itu baik atau buruk tentu juga ada unsur subjetifitas penilainnya.

Mungkin ada pemerintah yang dianggap baik karena sesuai harapan pendukung politiknya yang bisa memenuhi kriteria walaupun mungkin juga masih terdapat banyak titik lemahnya.

MTM

Halaman:

Editor: Suardi Yadjib


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah