BUTOLPOST -- Dalam pelaksanaan Salat Idul Fitri dan Idul Adha, bacaan surah yang dipilih memiliki anjuran khusus. Setelah melakukan takbir tujuh kali pada rakaat pertama, membaca surat al-Fatihah yang diikuti dengan surat al-A’laa (surah ke-87) atau surat Qaaf (surah ke-50).
Sedangkan pada rakaat kedua setelah takbir lima kali selain dari takbiratul-intiqal (qiyam), membaca surat al-Fatihah yang diikuti dengan surat al-Ghaasyiyah (surah ke-88) atau surat al-Qamar/Iqtarabatis-Saa‘ah (surah ke-54).
Tuntunan ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh an-Nu‘man Ibnu Basyir, yang menggambarkan praktik Rasulullah Saw dalam membaca surah pada Salat Id dan Salat Jumat. Berikut redaksi hadisnya:
عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الْعِيدَيْنِ وَفِي الْجُمُعَةِ بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ اْلأَعْلَى وَهَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ قَالَ وَإِذَا اجْتَمَعَ الْعِيدُ وَالْجُمُعَةُ فِي يَوْمٍ وَاحِدٍ يَقْرَأُ بِهِمَا أَيْضًا فِي الصَّلاَتَيْنِ. [رواه مسلم]
Diriwayatkan dari an-Nu‘man Ibnu Basyir bahwa ia berkata: Adalah Rasulullah saw pada salat dua hari raya dan pada salat Jumat membaca sabbihisma rabbikal-a‘laa dan hal ataka hadiitsul-ghaasyiyah. (An-Nu‘man) berkata lagi: Dan apabila Id bertemu dengan Jumat pada hari yang sama, beliau membaca kedua surat itu juga dalam kedua salatnya.” [HR. Muslim].
Dalam hadis lain yang diriwayatkan dari ‘Ubaidullah Ibnu ‘Abdillah, disebutkan bahwa Umar Ibnu al-Khattab pernah bertanya kepada Abu Waqid al-Laitsi tentang bacaan yang dibaca oleh Rasulullah Saw dalam Salat Idul Adha dan Idul Fitri. Berikut redaksi hadisnya:
عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ اللهِ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ سَأَلَ أَبَا وَاقِدٍ اللَّيْثِيَّ مَا كَانَ يَقْرَأُ بِهِ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي اْلأَضْحَى وَالْفِطْرِ فَقَالَ كَانَ يَقْرَأُ فِيهِمَا بِق وَالْقُرْآنِ الْمَجِيدِ وَاقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ. [رواه الجماعة إلا البخاري]