Bocah Tewas Terseret Arus Sungai di Malangga, Orang Tua Pasrah Menerima Nasib

- 3 Juli 2024, 03:22 WIB
Situasi di rumah korban
Situasi di rumah korban /

 

BUTOLPOST – Kejadian tragis menimpa pasangan suami istri di Desa Malangga, Kecamatan Galang. Mereka harus menerima kenyataan pahit kehilangan putra mereka yang baru berusia 4,5 tahun. Bocah malang bernama Ajang tersebut tewas terseret arus sungai saat bermain bersama teman-temannya.

Peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 15.00 WITA. Menurut informasi yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD), Ajang sedang bermain di salah satu decker yang terletak di Malangga. Ketika sedang asyik bermain, kakinya terpeleset, tergelincir, dan akhirnya hanyut terbawa arus sungai. Tim pencari berhasil menemukan jasad Ajang pada pukul 17.40 WITA, namun sayang, bocah tersebut sudah tidak bernyawa.

Orang tua Ajang, Nasib (45 tahun) dan Sama (30 tahun), sangat terpukul dengan kejadian ini. Mereka tak menyangka putra mereka meninggal dengan cara yang begitu tragis. "Kami tidak pernah menduga ini bisa terjadi. Ajang sering bermain di sana bersama teman-temannya," ujar Nasib dengan suara parau. Hingga kini, belum ada informasi pasti mengenai seberapa deras arus sungai di lokasi Ajang hanyut.

Penemuan jasad Ajang terjadi sekitar 50 meter dari decker tempat ia bermain. "Kami menemukan korban sekitar 50 meter dari lokasi awal dia tergelincir," kata Dedi Sugara, Sekretaris Desa Malangga.

Kapolsek Galang, Iptu Siswanto, telah memerintahkan anggota Polsek Galang dan Bhabinkamtibmas untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mencari keterangan yang benar terkait kejadian tersebut. "Kami akan melakukan pengumpulan bahan keterangan (baket) di tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui lebih detail tentang peristiwa ini," ujar Iptu Siswanto.

Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pihak, terutama orang tua, untuk selalu mengawasi anak-anak mereka saat bermain, terutama di area yang berisiko seperti sungai. Sungai yang kelihatan tenang seringkali bisa berubah menjadi berbahaya akibat arus bawah yang kuat dan tidak terlihat.

Selain itu, pemerintah setempat diharapkan dapat mengambil tindakan preventif untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali. Pemasangan rambu-rambu peringatan di sekitar area sungai dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya bermain di dekat sungai bisa menjadi langkah awal yang baik.

Menurut Armen Djaru, seorang tokoh masyarakat setempat, kejadian ini seharusnya membuka mata semua pihak untuk lebih waspada. "Ini bukan kali pertama kejadian seperti ini terjadi di sini. Dulu juga pernah ada anak yang hampir tenggelam. Kita harus belajar dari kejadian ini agar tidak ada lagi korban," ujar Armen dengan nada prihatin.

Seluruh warga Desa Malangga berduka atas kejadian ini. Rasa kehilangan yang mendalam dirasakan oleh keluarga dan teman-teman Ajang. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua dan tidak ada lagi anak-anak yang menjadi korban akibat kelalaian dan ketidakwaspadaan.

Editor: Suardi Yadjib


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah