Misteri Banjir di Kota Tolitoli: Mengapa dan Bagaimana?

- 27 Juni 2024, 05:56 WIB
Sebagian jalan veteran
Sebagian jalan veteran /

 

BUTOLPOST  ---  Banjir masih selalu menghantui penduduk Kota Tolitoli, sebuah kota kecil yang terletak di Teluk Dondo dengan populasi sekitar 50 ribu jiwa. Tolitoli terdiri dari satu kecamatan, enam kelurahan, dan empat desa. Kota yang dikenal sebagai "Kota Cengkeh" ini memiliki sejarah panjang menghadapi banjir. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, banjir masih menjadi ancaman bagi penduduknya.

Pada tahun 2017, Tolitoli tercatat mengalami banjir bandang yang cukup parah. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah daerah (Pemda) Provinsi Sulawesi Tengah membangun tanggul bronjong di Sungai Tuweley. Sungai ini adalah salah satu dari beberapa sungai yang membelah kota tersebut. Namun, meskipun tanggul bronjong telah dibangun, banjir tetap menjadi masalah yang belum terselesaikan.

Tolitoli sebenarnya tidak hanya diapit oleh Sungai Tuweley. Kota ini juga dikelilingi oleh beberapa sungai besar dan kecil lainnya, seperti Sungai Panasakan dan Sungai Lembe. Selain itu, terdapat juga Sungai Dadakitan yang membelah bagian selatan kota. Keberadaan banyak sungai ini menyebabkan kota ini rentan terhadap banjir, terutama ketika hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

Secara sepintas, Tolitoli tampak dibangun di atas lahan yang kurang ideal. Sebagian besar kota ini berdiri di atas bekas persawahan dan rawa bakau, terutama di bagian baratnya. Hal ini menjadikan kota ini lebih rentan terhadap genangan air dan banjir. Mantan pejabat Dinas Pekerjaan Umum (PU), Ruhmin Ja'far, pernah menyampaikan bahwa dulu ada gagasan untuk membangun kanal di bagian utara dan selatan kota. Namun, seiring berjalannya waktu, rencana tersebut tidak pernah terwujud.

Saat ini, semakin sulit untuk membangun kanal berukuran besar di Tolitoli karena kota ini semakin padat dengan bangunan. Meskipun demikian, terdapat opsi untuk membangun kanal di badan jalan yang kemudian bisa ditutup dan difungsikan kembali sebagai jalan. Namun, untuk merealisasikan opsi ini, diperlukan studi kelayakan yang mendalam serta dana yang tidak sedikit, katanya. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tolitoli, Ir. H. Fadjar S., mengakui bahwa berbagai opsi dapat dilakukan untuk mengatasi masalah banjir di kota ini. Namun, ia juga menekankan bahwa setiap opsi memerlukan biaya yang cukup besar. Selain itu, perencanaan yang matang dan keterlibatan berbagai pihak sangat dibutuhkan agar solusi yang diambil dapat berjalan efektif.

Penduduk Tolitoli masih berharap akan ada solusi permanen untuk mengatasi masalah banjir yang mereka hadapi. Pemerintah daerah diharapkan dapat lebih serius dalam menangani permasalahan ini, baik melalui pembangunan infrastruktur yang memadai maupun dengan melakukan penataan ulang terhadap tata ruang kota. Dengan demikian, penduduk dapat merasa lebih aman dan nyaman tinggal di kota yang mereka cintai ini.

Misteri banjir di Kota Tolitoli memang kompleks dan memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak. Namun, dengan komitmen dan kerja sama yang baik, bukan tidak mungkin masalah ini dapat diatasi dan menjadikan Tolitoli sebagai kota yang lebih ramah dan aman bagi penduduknya.***

Editor: Suardi Yadjib


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah