Network
BUTOLPOST---Gerindra menetapkan dan mendukung Ahmad Ali dan Ali Abd Karim pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah 2024
Hai itu disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Sulawesi Tengah (Sulteng), Longki Djanggola saat acara Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda), Ahad (19/5/2024).
Longki membacakan surat rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) yang diteken oleh Ketua Umum Prabowo Subianto dan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani.
Surat rekomendasi Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur tersebut ditujukan kepada Longki Djanggola selaku Ketua DPD Partai Gerindra Sulteng dengan Nomor: 04-0937/rekom/DPP-Gerindra/
DPP Partai Gerindra menyampaikan beberapa hal, terkait dengan pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2024.
Pertama, DPP Partai Gerindra menyetujui dan merekomendasikan Ahmad Haji Ali sebagai Balon Gubernur Sulawesi Tengah periode 2024-2029.
Kedua, Abdul Karim Aljufri sebagai Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah periode 2024-2029. Untuk DPD Sulteng agar segera melakukan koordinasi dengan Balon Gubernur dan Balon Wakil Gubernur Sulteng dalam hal persiapan pencalonan tersebut.
Ketiga, DPD Partai Gerindra Sulteng mengamankan, memenangkan pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur ini dengan mengerahkan semua potensi yang ada, serta melibatkan para anggota DPR, DPRD Provin, DPRD Kabupaten dan Kota serta seluruh kader partai.
“Dengar ini pak, pengurus-pengurus DPC, PAC, dan ranting Partai Gerindra di daerah pemilihan Sulawesi Tengah,” jelas Longki.
Demikian surat rekomendasi tersebut dibuat pada 21 April 2024 yang ditandatangani Prabowo Subianto dan Ahmad Muzani untuk segera dilaksanakan.
Surat rekomendasi itu juga katanya, akan dikonversi ke B1KWK untuk sebagai syarat utama dibawa ke KPU Sulteng.
Mantan Gubernur Sulteng dua periode ini menegaskan tidak perlu lagj diperdebatkan siapa yang diusung Gerindra pada Pilgub Sulteng November mendatang.
“Jadi kalau masih ada yang belum percaya, saya sudah tidak tahu. Makanya saya minta dengan sangat kepada saudara-saudara dengan keluarga rekomendasi ini kita tidak perlu lagi berdebat kusir,” tegas Longki.***
