Gibran masih Rahasiakan Koalisi, Megawati akan pilih Oposisi

- 27 April 2024, 07:21 WIB
Cawapres terpilih Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri acara Peringatan Nuzulul Qur'an dan Buka Bersama Partai Golkar di Jakarta, Jumat, 29 Maret 2024.
Cawapres terpilih Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri acara Peringatan Nuzulul Qur'an dan Buka Bersama Partai Golkar di Jakarta, Jumat, 29 Maret 2024. /ANTARA/Erlangga Bregas Prakoso/


BUTOLPOST  --  Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka masih merahasiakan koalisi yang akan dibentuk oleh keduanya, Gibran memastikan Prabowo sudah merangkul pihak-pihak yang sempat menjadi rival saat kontestasi Pemilihan Presiden 2024.

"Kita tunggu nanti. Yang jelas Pak Prabowo sudah bertemu dengan tokoh-tokoh di luar koalisi. Ke depan seperti apa kita tunggu saja," katanya di Solo, Jawa Tengah, Jumat, tulis kantor berita Antara. 


"Pak Prabowo sudah merangkul semua yang menjadi kontestan 01 dan kontestan 03. Tunggu saja nanti," katanya.

Disinggung mengenai beberapa partai politik yang sudah mulai merapat ke Prabowo-Gibran, ia belum bersedia menjawab secara detail.

"Ditunggu saja. Partai lain tunggu saja," katanya.

Sementara itu, disinggung mengenai belum adanya jalinan komunikasi dengan PDIP, menurut dia tidak masalah. Ia juga memastikan tidak ada satupun partai politik yang ditinggal oleh pasangan Prabowo-Gibran.

"Kalau belum nggak apa-apa. Bukan meninggalkan, ini kan keputusan masing-masing partai. Nggak ada yang ditinggal, kami kan menawarkan untuk bertemu, saling sowan, nggak ada yang ditinggal," katanya.

 

 OPOSISI

 

Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam menyatakan keberadaan PDI Perjuangan sebagai , malah bergabung dengan penguasa, maka akan terbentuk koalisi besar.

Dikhawatirkan, kata dia, kondisi tersebut bisa mengurangi pengawasan terhadap pengambilan kebijakan dan pelaksanaan sistem kepemerintahan Prabowo-Gibran.

"Itu tidak sehat untuk iklim demokrasi kita. PDI Perjuangan punya pengalaman sebagai oposisi, menurut saya itu tidak masalah kembali diambil," ucapnya.

Selain itu, Surokim menyatakan bahwa jalur oposisi yang diambil oleh PDI Perjuangan juga untuk menjaga pandangan publik soal konsistensi partai pimpinan Megawati Soekarnoputri.

"Kecuali ada force major, itu tidak bisa didefinisikan lagi karena kebutuhannya sudah berbeda, tetapi kalau situasinya seperti ini, fungsi kontrol lebih baik," kata dia.

Masalahnya, saat kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, PDI Perjuangan memilih jalan sebagai pesaing pasangan Prabowo-Gibran yang diusung sembilan partai politik di dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), dengan mencalonkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

"Kalau tidak ingin dinilai oportunis oleh publik, saya kira yang kemarin di luar KIM sebaiknya lebih bermanfaat berada di jalur oposisi," ujarnya.***

Editor: Suardi Yadjib


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x