Tugas Gubernur Sulteng Hasil Pilkada 2024 Harus Turunkan Tingkat Pengagguran Didaerah Kaya Potensi SDA

- 21 Mei 2024, 19:42 WIB
Moh Ahlis Djirimu
Moh Ahlis Djirimu /

BUTOLPOST--Ada kata bijak ibarat tikus mati dilumbung padi.Pribahasa ini sangat indentik daerah Sulteng, meskipun kaya potensi sumber daya alam, namun tingkat pengangguran masih cukup banyak didapati didaerah julukan 1000 Megalit ini.

Pengamat Ekonomi Bisnis Moh Ahlis Djirimu Ph.D mengatakan pada Februari 2024, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sulawesi Tengah naik lagi dari 2,95% pada Agustus 2023 menjadi 3.15% pada Februari 2024.

"Pengangguran tertinggi dicapai oleh lulusan SMK sebesar 6,84% naik dari 5.57% pada Februari 2023. Ironis karena lulusan SMK disiapkan untuk kerja. Begitupun pengangguran terjadi bagi tenaga terdidik yang mencapai 4,60% naik dari 4.08% pada Februari 2023, serta lulusan Diploma I/II/III sebesar 3.12%, turun dari 4,57% pada Februari 2023" kata Moh Ahlus Djirimu Ph.D kepada koran berita Alaaannews.com belum lama ini lewat pesan WhatsApp

Dikatakan saat ini generasi Z terbanyak kedua yakni 779.580 jiwa, dan terbanyak kedua setelah Gen X 959.080 jiwa. Gen Z di Sulteng atau yang berusia 10-24 tahun ini termasuk NEET (Not in Employment, Education Training). Termasuk perguruan tinggi/PTN/Swasta di Sulteng ikut nenyumbang pengangguran ini.

"Solusinya, semua PTN/Swasta bergabung membuat Bursa Kerja tiap semester yang diikuti oleh Pemerintah, perusahaan, UMKM, Perusahaan Multi Nasional. Klaster bursa kerja dapat membagi : profesional, kewirausahaan bagi yang mau buat usaha sendiri maupun start-up, birokrat bagi yang menjadi ASN dan Peneliti/akademisi" ujar Ahlis Djirimu

Menurut Ahlis Djirimu solusi terbaik membuka lapangan pekerjaan petani milenial, nelayan milenial, pekebun milenial di desa. Ciptakan lapangan pekerjaan bagi inklusi sosial tematik seperti bagi perempuan miskin difabel. Rumah tangga perempuan miskin di sulteng mencapai 31.448 unit atau 9.71% dr keseluruhan. Nelayan miskin ada 16.760 unit Rumah Tangga Miskin atau 5.34%.

"Usaha mengatasinya artinya cita-cita mengentaskan 10% kemiskinan di sulteng. Ciptakan kegiatan padat karya di desa/kecamatan dan reaktivasi balai latihan kerja" kata Ahlis Djirimu yang juga Lektor Kepala Fakultas Ekonomi Bisnis Untad Palu. (Red)***

Editor: Suardi Yadjib


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah