3 Puisi dari Sultan Musa tentang kopi

- 18 April 2024, 05:15 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /

APA KABAR SECANGKIR KOPI
pada hitam ini,
membuai orang dengan sederhana
lewat aroma harum nan lena
melekat lembut indah sukma
pada pahit ini,
sisi yang tak mungkin disembunyikan
disini berharap diri ditemukan
macam reaksi berikan seperti penolakan
pada ampas ini,
bawa siluet perjalanan mewarnai
demi waktu penasaran akan sampai
ucap pinta sangat menghargai
….seduh kopi
dan sudahi sedihmu
….seruput kopi
dan kuatkan hatimu



SILUET KOPI
tercium aroma
memecah selat pikiran
seperti lamunan tak berujung

terlihat pekat
memecah keheningan renjana
seperti menyimpan diam - diam

kuaduk hangat di sore ini
meski dadaku selundup sana - sini
…..bersenda dalam sunyi,
rebahkan lara
…..bergurau dalam hening,
lesapkan duka

terdengar riuh perempuan berkisah
godaan itu telah datang
menawarkan cawan lain
pada ego yang tinggi
nafsu pesan berbunyi
semua liar...
namun mampu mengisi segumpal kerinduan
takkan usai, dayanya tunak nafas

namun, tetap secangkir rasa ini
bertuan untuk cerita baru
karena kopi siluet memori
bawa pulang setitik keabadian
( aah kenapa aku selalu tenang menelusuri keajaibanmu, jangan bertanya kopi apa yang kupesan nak )



ODE DI BALIK KOPI
aromanya mengajarkan ketenangan
benar-benar paling dekat bersama angan
tanpa perlu bertanya akan dengan
selalu ada cerita di balik pertemuan
tak perlu ragu meneguknya
takkan lelah akan semua tanya
saat sedang jemu selanjutnya
seperti biasa meski tanpa dirinya
warnanya selalu punya alasan
kagum tak terelakkan
kadang terasa gelap menyilaukan
atau hampa makna ditinggalkan
bila lihat sebentar di piringan
berwarna penuh seperti pikiran
seakan meraih ada kepastian
untuk setia pada janji mengagungkan. 

Halaman:

Editor: Suardi Yadjib


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x