Butolpost – Pemantau Keuangan Negara (PKN) menyatakan kekecewaannya atas ketidakhadiran Komisi Informasi Publik (KIP) Kalimantan Barat dalam panggilan sidang sengketa yang digelar oleh KIP Kalimantan Tengah. Sidang tersebut diadakan untuk membahas isu-isu terkait keterbukaan informasi publik di wilayah tersebut.Rabu 19 Juni 2024.
Perwakilan PKN menyampaikan bahwa ketidakhadiran KIP Kalbar dalam sidang tersebut sangat disayangkan. "Kehadiran KIP Kalbar sangat penting untuk menjelaskan dan memberikan klarifikasi atas beberapa isu yang sedang diperdebatkan. Ketidakhadiran mereka menghambat proses penyelesaian sengketa ini," ujar Juladri.
Lanjutnya,Dalam kesempatan yang sama, PKN juga menegaskan bahwa mereka tidak boleh disamakan dengan organisasi masyarakat (ormas) atau lembaga swadaya masyarakat (LSM). "Anggota PKN bukanlah orang-orang yang bergabung secara sembarangan. Mereka dipilih melalui proses pendidikan khusus yang ketat, sesuai dengan prinsip-prinsip keterbukaan informasi publik," jelas Juladri ,SH dengan Tegas.
PKN menekankan bahwa mereka memiliki peran yang sangat spesifik dan terlatih dalam pemantauan keuangan negara, yang berbeda dengan ormas dan LSM pada umumnya. "Kami memiliki standar tinggi dalam perekrutan dan pelatihan anggota kami, sehingga mereka mampu menjalankan tugas pemantauan dengan profesional dan berintegritas," tambahnya.
PKN berharap agar KIP Kalbar dapat hadir pada panggilan sidang selanjutnya dan turut serta dalam upaya mewujudkan keterbukaan informasi yang transparan dan akuntabel. "Kami berharap ada kerjasama yang lebih baik antara semua pihak yang terlibat, untuk memastikan bahwa prinsip keterbukaan informasi dapat dijalankan dengan baik," tutup Juladri ,SH Ketua PKN Kalbar.
Di Tempat yang sama,"Kalina Sebagai Panitera pengganti KIP Kalimantan Tengah,ketidakhadiran KIP kalbar dalam Sidang yang berlangsung hari ini tidak memiliki alasan yang jelas,"Kami sudah mengirimkan undangan sidang melalui email pada tanggal 12 Juni, namun hingga hari ini, tidak ada perwakilan dari KIP Kalimantan Barat yang Hadir,"Pungkas Kalina.