BUTOLPOST,--Pangkalan TNI AL (Lanal) Semarang bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara, tim SAR gabungan Jepara berkolaborasi mendirikan dapur umum untuk penanggulangan bencana dan tanggap darurat korban banjir yang terjadi di Jepara dan Demak. (18/03/2024).

Dapur umum di Kabupaten Jepara yang didirikan oleh prajurit Posal Jepara berada di balai desa Dorang dan terbuka untuk warga Desa Dorang yang terdampak banjir, selain itu Posal Jepara bersama BPBD dan tim SAR gabungan masih tetap siaga bila sewaktu-waktu terjadi hujan lebat kembali yang mengakibatkan banjir.

“Sejak hari pertama terjadinya banjir di Desa Dorang, kami TNI Angkatan Laut turun menangani mengevakuasi korban yang terdampak banjir dan juga mendirikan dapur umum untuk melayani kebutuhan makanan serta minuman untuk warga. Kami mengerahkan personel Posal Jepara membantu percepatan penanggualangan banjir sekaligus bahu-membahu bersama BPBD Jepara dan tim SAR gabungan melakukan bhakti sosial ini,” ujar Danlanal Semarang Kolonel Laut (E) Joko Andriyanto, S.T., M.Tr. Hanla., M.A.P.


Sedangkan Dapur umum di Kabupaten Demak yang didirkan oleh relawan Majelis Tafsir Al-Qur’an (MTA) bersama Posal Demak, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, serta tim SAR gabungan bertempat di balai desa yang tidak terdampak dengan banjir.

Dapur umum ini dioperasikan untuk memberikan bantuan kepada warga korban banjir yang mengungsi maupun yang tetap bertahan di rumahnya masing-masing berupa nasi bungkus dan air bersih mineral.

Danlanal Semarang Kolonel Laut (E) Joko Andriyanto, S.T., M.Tr. Hanla., M.A.P. mengatakan “dapur umum ini sangat berarti bagi warga yang terdampak banjir, para korban banjir dapat merasakan manfaatnya dari bantuan pangan dapur umum ini, apalagi bagi warga yang sedang melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini,” pungkasnya.
 
 
 
Pengugsi DI KUDUS DAMPAK BANJIR
 
 
Sementara, jumlah warga terdampak banjir yang mengungsi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, jumlahnya semakin bertambah, yakni menjadi 5.014 jiwa, menyusul jumlah desa yang terdampak banjir juga bertambah.
 
"Saat ini banjir di Kabupaten Kudus semakin meluas hingga di 31 desa dari sebelumnya hanya 29 desa. Belum lagi dengan pengungsi dari Kabupaten Demak," kata Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Munaji di Kudus, Rabu.


 
Untuk jumlah warga di Kudus yang terdampak, kata dia, hingga Selasa (19/3) pukul 22.00 WIB, totalnya sekitar 39.272 jiwa, sedangkan yang mengungsi ada 3.041 jiwa atau 828 keluarga.
 
Ribuan pengungsi tersebut, kata dia, tersebar di 29 lokasi pengungsian. Di antaranya, ada yang menempati aula gedung DPRD Kudus, balai desa, tempat ibadah, tempat pendidikan, dan rumah warga.
 
Sementara untuk dapur umum disediakan di 15 lokasi, mulai dari Balai Desa Golantepus, Balai Desa Jati Wetan, Gulang, Blimbing Kidul, gedung DPRD, masjid, TPQ, serta gereja.
 
Untuk jumlah pengungsi asal Kabupaten Demak sebanyak 1.973 jiwa atau 500 keluarga.***